Jumat, 01 Februari 2013

Teori Evolusi Kuda


Evolusi kuda

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/6e/Equine_evolution.jpg/300px-Equine_evolution.jpg
Evolusi kuda menjelaskan nenek moyang filogeni dari kuda modern, yang pada mulanya berasal dari Hyracotherium yang seukuran anjing dan tinggal di hutan[1], yang berevolusi seiring skala waktu geologi. Palezoolog telah dapat mengumpulkan gambaran lengkap mengenai garis keturunan evolusi kuda modern, lebih lengkap daripada hewan-hewan lainnya.
Kuda termasuk ke dalam ordo yang dikenal sebagai "Perissodactyla, atau "hewan berkuku ganjil", yang semua anggotanya memiliki kaki berkuku serta jumlah jari yang ganjil pada tiap kakinya, selain juga bibir atas yang mudah bergerak dan struktur gigi yang serupa. Ini artinya kuda memiliki leluhur yang sama dengan tapir dan badak. Perissodactyla pada awalnya mulai muncul pada masa Paleocene akhir, kurang dari 10 juta tahun setelah peristiwa kepunahan Kapur-Tersier. Kelompok hewan ini nampak pada awalnya hanya hidup di hutan hujan, namun untuk tapir dan, sampai batas tertentu, badak, tetap ada yang hanya hidup di hutan tropis, sementara kuda modern beradaptasi untuk hidup di tanah yang lebih kering di kodisi iklim yang lebih keras di stepa. Spesies Equus lainnya beradatasi pada beragam kondisi menengah.
Moyang awal kuda modern berjalan dengan jari kaki yang melebar keluar, yang memudahkan mereka untuk berjalan di atas hamparan tanah yang lembut dan lembap di hutan purba. Ketika spesies rumput mulai muncul dan berkembang, para equid mulai berganti makanan dari dedaunan menjadi rerumputan, yang berujung pada gigi yang lebih kuat dan lebih awet. Pada saat yang sama, seiring mulai munculnya stepas, para pendahulu kuda pun perlu memiliki kecepatan yang yang lebih tinggi untuk melarikan diri dari pemangsa. Ini diperoleh melalui pemanjangan anggota gerak dan terangkatnya beberapa jari dari tanah dalam suatu cara yang mengakibatkan berat tubuh secara perlahan dipindahkan kepada jari terkuat, yaitu jari ketiga.

Akan tetapi, saat ini banyak pendukung evolusi berterus terang mengakui bahwa skenario evolusi kuda telah hancur. Dalam sebuah simposium empat hari mengenai masalah-masalah teori evolusi bertahap yang diselenggarakan pada tahun 1980
di Field Museum of Natural History, Chicago, dan dihadiri 150 evolusionis, Boyce Rensberger, seorang evolusionis yang memberikan sambutan, mengatakan bahwa skenario evolusi kuda tidak didukung oleh catatan fosil dan tidak ditemukan proses evolusi yang menjelaskan evolusi kuda secara bertahap

Contoh populer evolusi kuda, yang mengemukakan perubahan bertahap dari makhluk seukuran rubah dengan kaki berjari empat yang hidup hampir 50 juta tahun lalu menjadi kuda masa kini yang lebih besar dengan kaki berjari satu, telah lama diketahui keliru. Bertentangan dengan perubahan secara bertahap, fosil setiap spesies peralihan tampak sama sekali berbeda, tidak berubah, dan kemudian menjadi punah. Bentuk-bentuk transisi tidak diketahui.

Seorang ahli paleontologi kenamaan, Colin Patterson, direktur Natural History Museum, Inggris, berkomentar tentang skema “evolusi kuda” yang dipamerkan untuk umum di lantai dasar museum tersebut


Telah begitu banyak cerita tentang sejarah kehidupan di bumi ini, sebagian lebih imajinatif daripada yang lain. Contoh paling terkenal, masih dipamerkan di lantai bawah, adalah skema evolusi kuda yang dibuat barangkali 50 tahun lalu. Dan itu telah dijadikan kebenaran harfiah dari buku ke buku. Kini, saya pikir itu perlu disesali, terutama jika mereka yang mengajukan cerita semacam ini sendiri menyadari betapa spekulatifnya sebagian skema tersebut.



Jadi, apa yang mendasari skenario “evolusi kuda”? Skenario ini dirumuskan dengan diagram-diagram tipuan yang disusun berurutan dari fosil spesies-spesies berbeda yang hidup pada periode sangat berlainan di India, Afrika Selatan, Amerika Utara dan Eropa, se-mata-mata mengikuti imajinasi evolusionis. Terdapat lebih dari 20 diagram evolusi kuda yang diajukan para peneliti. Semua diagram itu sangat berbeda satu sama lain. Evolusionis tidak mencapai kesepakatan tentang hal ini. Satu-satunya persamaan di antara mere-ka keyakinan bahwa nenek moyang kuda (Equus) adalah makhluk seukur-an anjing yang disebut “Eohippus”, hidup dalam Periode Eosin 55 juta tahun lalu. Akan tetapi, jalur evolusi dari Eohippus ke Equus sama sekali tidak konsisten.


Seorang evolusionis yang juga penulis ilmu alam, Gordon R. Taylor, menjelaskan kenyataan yang jarang diakui ini dalam bukunya, The Great Evolution Mystery .
 Evolusi : Pemahaman teori dan bukti evolusi
Bagan yang menunjukkan perkembangan evolusi kuda
Dari sekian banyak fosil yang ditemukan, yang paling lengkap dan dapat digunakan sebagai petunjuk adanya evolusi adalah fosil kuda yang ditemukan oleh Marsh dan Osborn. Dari studi yang dilakukan dapat dicatat beberapa perubahan dari nenek moyang kuda (Eohippus) yang hidup 58 juta tahun yang lalu menuju ke bentuk kuda modern sekarang (Equus), yaitu:


tubuh bertambah besar, dari sebesar kucing hingga sebesar kuda sekarang leher makin panjang, kepala makin besar, jarak antara ujung mulut hingga bagian mata menjadi makin jauh perubahan dari geraham depan dan belakang dari bentuk yang sesuai untuk makan daun menjadi bentuk yang sesuai untuk makan rumput bertambah panjangnya anggota tubuh hingga dapat dipakai untuk berlari cepat, tetapi bersamaan dengan itu kemampuan rotasi tubuh menurun. Adanya reduksi jari kaki dari lima menjadi satu, yaitu jari ketiga yang selanjutnya memanjang, kemudian disokong teracak.Hingga baru-baru ini, urutan imajiner evolusi kuda telah dikemukakan sebagai bukti fosil terpenting teori evolusi.
100out of 100 based on 99995 ratings. 1 user reviews.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

hmmm jdi inget bio komen back y

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. Goresan Hidup - All Rights Reserved Ncofies_Room's