Senin, 04 Juni 2012

Memaksimalkan Otak saat Belajar

http://caritauaja.info/wp-content/uploads/2011/06/melatih-otak-berfikir-cepat-2.gifOrgan otak manusia memiliki berat sekitar 1,5 kg dan memiliki bermilyar sel syaraf. Walaupun dalam otak sudah diciptakan banyak sel-sel syaraf sejak lahir, tetapi kita dapat menumbuhkan sel-sel yang baru. Hal ini dapat terjadi pada bagian otak yang disebut hipokampus. Pertumbuhan sel-sel tersebut pengaruh dari aktivitas fisik maupun saat berpartisipasi dalam aktivitas berfikir yang komplek. Untuk itu agar otak dapat berfungsi, haruslah kita lebih sering beraktivitas dan sering menggunakan untuk berfikir. Salah satu cara yang dapat membuat otak beraktifitas yaitu dengan belajar. Di dalam belajar kita akan melakukan aktivitas fisik maupun aktivitas berfikir.

Pembelajaran secara fisik dapat mengubah otak. Belajar dapat berasal dari berbagai pengalaman baru. Pengalaman – pengalaman baru inilah sebagai stimulus yang akan memberikan rangsangan terhadap otak. Saat otak menerima stimulus, proses komunikasi dari sel ke sel akan diaktifkan. Otak dapat membedakan mana stimuli yang penting dan tidak penting. Ketika otak merasa stimuli yang diterimanya tidak penting, maka informasi yang diterima akan mendapat prioritas rendah, sehingga informasi tersebut mudah hilang. Namun sebaliknya, ketika otak merasa stimuli yang diterimanya penting untuk ditempatkan dalam long term memori, maka potensi memori pun terjadi dan kuat. Sehingga, informasi yang diterima dapat tersimpan dalam memori jangka panjang dan bertahan lebih lama.

Otak manusia mempunyai 3 bagian antara lain reptilian brain/batang otak (lapisan paling dalam) yang berfungsi dalam pengaturan denyut jantung dan pernafasan. Bagian ini akan bekerja apabila diri seorang dalam keadaan takut, tertekan, atau kondisi lelah. Sistem limbic/otak mamalia (lapisan tengah) yang mempunyai tanggung jawab atas tidur, emosi, atensi, pengaturan bagian tubuh, hormon, dan seksualitas. Sistem ini juga menjadi penentu aktifnya otak antara bagian batang otak maupun neo-cortex. Selanjutnya, bagian otak neo-cortex/otak berpikir atau otak neomammalia (lapisan paling luar) yang berisi muatan intelegensi dan penalaran. Otak ini akan aktif apabila diri seseorang dalam keadaan tenang, bahagia, dan santai. Bagian ini merupakan bagian yang sangat berperan besar dalam proses belajar karena mempengaruhi proses pembelajaran. Oleh karena itu, jika menginginkan proses pembelajaran lebih maksimal, otak harus dalam keadaan santai.

 
Jadi, proses pembelajaran yang akan diterapkan pada anak usia sekolah dasar hendaknya disesuaikan dengan kemampuan otak, karena jumlah sel bahkan ukuran otak akan terus bertambah sampai dewasa. Untuk mengoptimalkan pembelajaran tersebut dapat dilakukan dengan menyejajarkan bagaimana otak belajar (pembelajaran berbasis otak). Penciptaan suasana pembelajaran yang dapat memberi rasa santai otak juga dapat memaksimalkan proses belajar pada siswa.

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. Goresan Hidup - All Rights Reserved Ncofies_Room's