Organ otak manusia memiliki berat sekitar 1,5 kg dan memiliki bermilyar sel syaraf. Walaupun
dalam otak sudah diciptakan banyak sel-sel syaraf sejak lahir, tetapi
kita dapat menumbuhkan sel-sel yang baru. Hal ini dapat terjadi pada
bagian otak yang disebut hipokampus. Pertumbuhan sel-sel tersebut
pengaruh dari aktivitas fisik maupun saat berpartisipasi dalam aktivitas
berfikir yang komplek. Untuk itu agar otak dapat berfungsi, haruslah
kita lebih sering beraktivitas dan sering menggunakan untuk berfikir.
Salah satu cara yang dapat membuat otak beraktifitas yaitu dengan
belajar. Di dalam belajar kita akan melakukan aktivitas fisik maupun
aktivitas berfikir.
Pembelajaran
secara fisik dapat mengubah otak. Belajar dapat berasal dari berbagai
pengalaman baru. Pengalaman – pengalaman baru inilah sebagai stimulus
yang akan memberikan rangsangan terhadap otak. Saat otak menerima
stimulus, proses komunikasi dari sel ke sel akan diaktifkan. Otak dapat
membedakan mana stimuli yang penting dan tidak penting. Ketika otak
merasa stimuli yang diterimanya tidak penting, maka informasi yang
diterima akan mendapat prioritas rendah, sehingga informasi tersebut
mudah hilang. Namun sebaliknya, ketika otak merasa stimuli yang
diterimanya penting untuk ditempatkan dalam long term memori,
maka potensi memori pun terjadi dan kuat. Sehingga, informasi yang
diterima dapat tersimpan dalam memori jangka panjang dan bertahan lebih
lama.
Otak manusia mempunyai 3 bagian antara lain reptilian brain/batang otak (lapisan paling dalam)
yang berfungsi dalam pengaturan denyut jantung dan pernafasan. Bagian
ini akan bekerja apabila diri seorang dalam keadaan takut, tertekan,
atau kondisi lelah. Sistem limbic/otak mamalia (lapisan tengah) yang
mempunyai tanggung jawab atas tidur, emosi, atensi, pengaturan bagian
tubuh, hormon, dan seksualitas. Sistem ini juga menjadi penentu aktifnya
otak antara bagian batang otak maupun neo-cortex. Selanjutnya, bagian
otak neo-cortex/otak berpikir atau otak neomammalia (lapisan paling luar) yang
berisi muatan intelegensi dan penalaran. Otak ini akan aktif apabila
diri seseorang dalam keadaan tenang, bahagia, dan santai. Bagian ini
merupakan bagian yang sangat berperan besar dalam proses belajar karena
mempengaruhi proses pembelajaran. Oleh karena itu, jika menginginkan
proses pembelajaran lebih maksimal, otak harus dalam keadaan santai.
Jadi,
proses pembelajaran yang akan diterapkan pada anak usia sekolah dasar
hendaknya disesuaikan dengan kemampuan otak, karena jumlah sel bahkan
ukuran otak akan terus bertambah sampai dewasa. Untuk mengoptimalkan pembelajaran tersebut dapat dilakukan dengan menyejajarkan bagaimana otak belajar (pembelajaran berbasis otak). Penciptaan suasana pembelajaran yang dapat memberi rasa santai otak juga dapat memaksimalkan proses belajar pada siswa.
0 komentar:
Posting Komentar