Pertama uang kita bahas tentang defense man-to-man, atau pertahanan satu lawan satu. Cara yang bisa dilakukan yaitu dengan menggerakkan Power Forward (PF) berkeliling untuk membantu defense. Bukan untuk melakukan double team, tapi hanya untuk menyulitkan pemain lawan kita melakukan drive atau shoot, karena kita tutup dengan pemain tinggi kita. Namun tentunya kita harus senantiasa waspada letak PF lawan kita. Juga jalur passing (passing lane) lawan kita.
Selanjutnya adalah mengatasi situasi fast break. Yang terbaik tentunya adalah dengan menghentikan pemain lawan yang sedang membawa bola atau segera ganti strategi defense kita menjadi half court trap. Atau jika lawan kita melakukan passing jauh ke depan (outlet pass), arahkan dia ke sudut dan coba melakukan intersep atas bola yang sedang dipassing.Setelah kita berhasil mencetak angka, sebaiknya segera kita set pertahanan kita dengan half court trap. Ini membuat focus penyerangan lawan berada di tengah lapangan, pada saat Point Guard (PG)-nya
bertemu dengan PG kita. Dengan situasi seperti ini kita dapat mengawasi passing lane serta memnita bantuan PF kita untuk membantu, seperti yang sudah disebutkan di atas.Menyesuaikan defense pressure juga memainkan peranan penting dalam pertandingan. Lawan kita mengandalkan shooting untuk mencetak angka, maka set defense pressure kita ke angka 80-90. Namun hal ini akan mengurangi kemampuan pemain kita melakukan help side.
Untuk lawan yang senang melakukan passing ke dalam area key hole dan melakukan dunk, maka set defense pressure kita di posisi 0-20. Dengan setting-an seperti ini kita juga memiliki kesempatan untuk melakukan help side.
Beberapa tim yang memiliki defense yang buruk adalah Milwaukee Buck, Memphis Grizzlies, dan Washington Wizards. Mereka tidak memiliki pemian yang baik dalam melakukan defense, khususnya untuk daerah perimeter (tiga angka) sehingga seakan-akan semua pemain ikut membantu defense. Tidak seperti San Antonio Spurs, Detriot Pistons, dan Chicago Bulls, yang sangat baik melakukan defense. Pemain seperti Tim Duncan, Rasheed Wallace, dan Ben Wallace, memiliki kemampuan defense yang baik, pada saat one-on-one atau melakukan helping. Dan setelah helping mereka dapat segera kembali ke posisi bertahan mereka dengan cepat.
Kita dapat melihat kemampuan defense pemain kita di bagian defense awareness. Bila memiliki angka 78-99, berarti bagus. 74-77, berarti ok. 73 kurang berarti jelek.
Juga jangan pernah menggunakan pertahanan zona 2-3, karena sangat mudah untuk ditembus. Tinggal mengoper bola dari tengah ke saying (wing), maka lawan akan memiliki kesempatan melakukan three point yang terbuka lebar.
Pertahanan zona 1-3-1 bagus untuk dipakai. Saya (penulis aslinya-red) suka memakainya, tapi hanya pada saat menggunakan Spurs, Bulls, Pistons, dan Boston Celtics karena tim-tim ini mempunyai defense yang bagus. Dan dengan zona 1-3-1 dapat menutup seluruh wilayah pertahanan sehingga sulit ditembus. Daerah perimeter kita terjaga, pemain Center (C) dapat menghadang pemain yang ingin melakukan shooting, dapat meng-intercept passing, mencuri bola (steal), dll. Yang terpenting PF kita dapat bergerak untuk membantu defense karena dia selalu berada di tengah.
Sekiann....
0 komentar:
Posting Komentar